Kamis, 05 Juni 2008
manfaat teknologi 3g untuk masyarakat luas
teknologi Informasi
Senin, 04 April 2005
Manfaat Teknologi 3G untuk Masyarakat Luas
BEBERAPA operator 3G di Indonesia yang sudah mendapatkan lisensi dari pemerintah mulai terdengar gaungnya. Konon teknologi dengan standar 3G (Third Generation) ini membuat layanan telekomunikasi seluler akan semakin canggih dan memanjakan para pengguna jasa telekomunikasi seluler di Tanah Air.
Selama ini para praktisi dan operator sudah sering membicarakan berbagai kelebihan serta fitur dari teknologi jenis ini, seperti kualitas suara yang lebih jernih, kanal suara yang jauh lebih banyak di tiap base station, serta adanya fitur data yang sanggup mengantarkan berbagai aplikasi multimedia ke tiap pelanggan, merupakan hal yang sering menjadi topik pembahasan mereka.
Saat ini kebanyakan pengguna telepon seluler, yang dapat dikatakan hanya menggunakan layanan suara dan SMS saja, jumlahnya bisa mencapai 99 persen! Kalau dilihat dari kontribusinya terhadap pendapatan para operator seluler, terlihat bahwa voice masih memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan mereka, yaitu 70-85 persen. Sementara SMS antara 10-25 persen, sedangkan data serta content masih berada di bawah angka 5 persen.
Dari informasi di atas dapat disimpulkan, kebanyakan pelanggan seluler cukup puas hanya dengan mendapatkan layanan voice dan SMS. Content selain voice dan SMS yang disediakan oleh operator tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Kesimpulan lainnya, aplikasi- aplikasi yang berbasiskan data/ multimedia tersebut tidak terlalu mudah untuk digunakan oleh orang kebanyakan.
Indonesia sebetulnya adalah suatu pasar yang tidak terlalu susah untuk disiasati para operator seluler dalam memperkenalkan fitur baru. Kebanyakan masyarakat kita senang untuk mengikuti suatu tren gaya hidup baru, kuncinya adalah menarik (walaupun mungkin tidak terlalu dibutuhkan), kalau memungkinkan person to person (yang ini sangat digemari), mudah digunakan, serta murah, murah dalam arti kata baik tarif maupun harga terminal.
Jenis network dan teknologi sebenarnya tidak terlalu menjadi pertimbangan utama bagi para pengguna jasa seluler. Sebagian besar mereka tidak mengerti apa itu 1G, 2G, 3G, atau bahkan 4G! Namun, dapat dimengerti juga bahwa pada awalnya operator yang melakukan investasi teknologi baru (misalnya 3G) mengharapkan bahwa mereka akan memiliki suatu differentiation factor yang sangat signifikan terhadap incumbent sehingga memudahkan mereka untuk berkompetisi dan masuk ke pasar seluler. Namun sayangnya, faktor tersebut adalah data services yang buat kebanyakan masyarakat awam masih belum terlihat manfaatnya (khususnya untuk person to person), dan operator dapat dikatakan masih belum berhasil memperkenalkannya ke masyarakat dalam bentuk aplikasi yang nyata.
A>small 2small 0< sederhana yang berbasiskan video pada telepon seluler mungkin bisa menjadi suatu bentuk aplikasi yang sangat nyata untuk membedakan antara operator 3G dan non-3G.
Seorang pelanggan mungkin akan sangat senang jika ternyata handset yang digunakannya dapat juga dipakai untuk melihat situasi ruang kelas anaknya yang dipasang kamera video dan dapat diakses secara mudah dan murah. Seorang pegawai dalam perjalanan menuju ke kantor dan di tengah-tengah kemacetan tetap dapat menonton acara televisi favoritnya, juga melalui handset. Seorang ibu yang sedang berbelanja ke pasar swalayan tetap dapat memantau anaknya yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuh.
Seorang remaja dapat mendengarkan video clip terbaru dari grup band kesayangannya melalui handset atau yang lebih signifikan lagi mungkin adalah video phone. Video phone mungkin masih terlalu jauh untuk dibahas, tetapi aplikasi sederhana yang berbasiskan video bisa menjadi suatu gaya hidup baru yang dapat ditularkan sampai ke pelosok-pelosok negeri ini selagi memenuhi beberapa aspek, yaitu mudah, murah, dan berbasiskan handset.
Mudah memiliki pengertian, seorang pelanggan akan melihat bahwa penggunaan aplikasi video sama mudahnya seperti mengirimkan SMS. Suatu portal video sebaiknya tidak memiliki struktur menu yang terlalu rumit. Konsepnya haruslah 1 portal, 2-3 halaman saja, serta maksimum hanya 3-4 klik saja, seorang pelanggan sudah dapat mengakses aplikasi video kesukaannya.
Murah dalam pengertian tarif harus menarik, perlu diingat bahwa rata-rata pengeluaran seorang pelanggan seluler di Indonesia masih di bawah Rp 100.000. Memang fitur-fitur baru diharapkan dapat mendongkrak pendapatan operator. Namun, diharapkan operator tidak terlalu berorientasi bisnis dulu pada periode awal layanan ini diperkenalkan ke masyarakat. Selain itu, agar layanan ini juga cepat penyebarannya, harga terminal 3G yang memiliki fitur ini juga harus terjangkau oleh daya beli masyarakat luas.
Harus berbasiskan handset, bukan terminal jenis lain (SmartPhone, PDA, atau notebook). Hal ini penting mengingat masyarakat sudah terbiasa dalam berinteraksi dengan pola dan struktur menu dari kebanyakan handset.
DI samping untuk kebutuhan personal, network 3G sebenarnya dapat juga digunakan untuk mempercepat pemerataan informasi serta akses internet sampai ke pelosok-pelosok Tanah Air karena pada dasarnya network ini dapat juga dijadikan network access ke jaringan internet. Masih banyak sekolah serta kampus perguruan tinggi yang belum memadai kualitas akses internetnya. Untuk itu operator 3G juga bisa memberikan kontribusi dalam mengurangi kesenjangan digital antara sekolah dan kampus di kota-kota besar dengan yang sekolah dan kampus yang berada di daerah.
Lalu apakah manfaat lebih yang akan didapatkan oleh masyarakat maupun operator dengan digelarnya teknologi ini? Pertanyaan ini sudah seharusnya menjadi pekerjaan rumah para operator yang memiliki lisensi 3G tersebut untuk menjawabnya.
Langkah yang diambil oleh Mobile-8 sebagai operator CDMA baru, misalnya, walaupun lisensinya bukan 3G, mungkin patut mendapat perhatian. Mobile-8 secara aktif menjawab kebutuhan ini dengan melakukan kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di Tanah Air, salah satunya adalah akses gratis ke portal Dikmenjur bagi seluruh sekolah menengah kejuruan di Pulau Jawa dan akses portal gratis bagi mahasiswa Universitas Jember dalam menunjang program belajar dan mengajar di lingkungan universitas tersebut. Langkah ini juga sudah sepatutnya diikuti oleh operator lain yang memang memiliki fitur data service di dalam jaringannya.
Keberhasilan Mobile-8 dalam pembuatan berbagai prototipe aplikasi video berbasiskan handset tentunya juga merupakan angin segar bagi calon pelanggan yang ingin merasakan layanan 3G. Diharapkan Mobile-8 dapat segera memperkenalkan layanan baru sehingga bentuk layanan 3G ini dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Teknologi 3G mungkin memiliki banyak perbedaan dengan jaringan pendahulunya (1G dan 2G). Namun, jika operator yang menjalankan network ini tidak memiliki bentuk layanan 3G yang jelas, maka tidak akan banyak manfaat yang akan dirasakan oleh pelanggan maupun operator itu sendiri.
Mengambil langkah-langkah strategis dan berani di awal pengenalan layanan ini ke masyarakat merupakan aspek yang patut dipertimbangkan oleh penyedia jasa ini. Jika tidak, layanan 3G hanya akan menjadi fitur yang tidak termanfaatkan dan hanya menjadi bahan diskusi para pakar serta praktisi telekomunikasi tanpa jelas wujud dan bentuknya di tengah-tengah masyarakat.
Ichsan Ramdhansyah, Praktisi Telekomunikasi, Tinggal di Jakarta
Search :
--->
Berita Lainnya :
·
Indonesia Digital?
·
Audit Lisensi dan Frekuensi 3G
·
Kita Tidak Perlu Menunggu Teknologi 3G
·
Manfaat Teknologi 3G untuk Masyarakat Luas
·
Menjadi Cerdas
·
Dimulai dari Teknologi Militer
·
Nuansa Baru Menjadi Tren Kehidupan Digital
·
Dari Panggilan Video sampai Tata Suara Stereo
Design By KCMCopyright © 2002 Harian KOMPAS
--->
Rubrik
Politik & Hukum
Berita Utama
Olahraga
Metropolitan
Naper
Nusantara
Bisnis & Investasi
International
Finansial
Opini
Humaniora
Sumatera Bagian Utara
Sumatera Bagian Selatan
Jawa Barat
Berita Yang lalu
Perbankan
Pustakaloka
Otomotif
Furnitur
Agroindustri
Musik
Muda
Swara
Dana Kemanusiaan
Esai Foto
Rumah
Investasi & Perbankan
Pendidikan Dalam Negeri
Pendidikan Luar Negeri
Pendidikan
Pixel
Makanan dan Minuman
Fokus
Audio Visual
Ilmu Pengetahuan
Teropong
Wisata
Bingkai
Telekomunikasi
Otonomi
Bahari
Ekonomi Internasional
Properti
Interior
Sorotan
Bentara
Pendidikan Informal
Teknologi Informasi
Didaktika
Jendela
Tanah Air
Ekonomi Rakyat
Pergelaran
Info Otonomi
Tentang Kompas
Kontak Redaksi
Teknologi Informasi
Senin, 04 April 2005
Manfaat Teknologi 3G untuk Masyarakat Luas
BEBERAPA operator 3G di Indonesia yang sudah mendapatkan lisensi dari pemerintah mulai terdengar gaungnya. Konon teknologi dengan standar 3G (Third Generation) ini membuat layanan telekomunikasi seluler akan semakin canggih dan memanjakan para pengguna jasa telekomunikasi seluler di Tanah Air.
Selama ini para praktisi dan operator sudah sering membicarakan berbagai kelebihan serta fitur dari teknologi jenis ini, seperti kualitas suara yang lebih jernih, kanal suara yang jauh lebih banyak di tiap base station, serta adanya fitur data yang sanggup mengantarkan berbagai aplikasi multimedia ke tiap pelanggan, merupakan hal yang sering menjadi topik pembahasan mereka.
Saat ini kebanyakan pengguna telepon seluler, yang dapat dikatakan hanya menggunakan layanan suara dan SMS saja, jumlahnya bisa mencapai 99 persen! Kalau dilihat dari kontribusinya terhadap pendapatan para operator seluler, terlihat bahwa voice masih memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan mereka, yaitu 70-85 persen. Sementara SMS antara 10-25 persen, sedangkan data serta content masih berada di bawah angka 5 persen.
Dari informasi di atas dapat disimpulkan, kebanyakan pelanggan seluler cukup puas hanya dengan mendapatkan layanan voice dan SMS. Content selain voice dan SMS yang disediakan oleh operator tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Kesimpulan lainnya, aplikasi- aplikasi yang berbasiskan data/ multimedia tersebut tidak terlalu mudah untuk digunakan oleh orang kebanyakan.
Indonesia sebetulnya adalah suatu pasar yang tidak terlalu susah untuk disiasati para operator seluler dalam memperkenalkan fitur baru. Kebanyakan masyarakat kita senang untuk mengikuti suatu tren gaya hidup baru, kuncinya adalah menarik (walaupun mungkin tidak terlalu dibutuhkan), kalau memungkinkan person to person (yang ini sangat digemari), mudah digunakan, serta murah, murah dalam arti kata baik tarif maupun harga terminal.
Jenis network dan teknologi sebenarnya tidak terlalu menjadi pertimbangan utama bagi para pengguna jasa seluler. Sebagian besar mereka tidak mengerti apa itu 1G, 2G, 3G, atau bahkan 4G! Namun, dapat dimengerti juga bahwa pada awalnya operator yang melakukan investasi teknologi baru (misalnya 3G) mengharapkan bahwa mereka akan memiliki suatu differentiation factor yang sangat signifikan terhadap incumbent sehingga memudahkan mereka untuk berkompetisi dan masuk ke pasar seluler. Namun sayangnya, faktor tersebut adalah data services yang buat kebanyakan masyarakat awam masih belum terlihat manfaatnya (khususnya untuk person to person), dan operator dapat dikatakan masih belum berhasil memperkenalkannya ke masyarakat dalam bentuk aplikasi yang nyata.
A>small 2small 0< sederhana yang berbasiskan video pada telepon seluler mungkin bisa menjadi suatu bentuk aplikasi yang sangat nyata untuk membedakan antara operator 3G dan non-3G.
Seorang pelanggan mungkin akan sangat senang jika ternyata handset yang digunakannya dapat juga dipakai untuk melihat situasi ruang kelas anaknya yang dipasang kamera video dan dapat diakses secara mudah dan murah. Seorang pegawai dalam perjalanan menuju ke kantor dan di tengah-tengah kemacetan tetap dapat menonton acara televisi favoritnya, juga melalui handset. Seorang ibu yang sedang berbelanja ke pasar swalayan tetap dapat memantau anaknya yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuh.
Seorang remaja dapat mendengarkan video clip terbaru dari grup band kesayangannya melalui handset atau yang lebih signifikan lagi mungkin adalah video phone. Video phone mungkin masih terlalu jauh untuk dibahas, tetapi aplikasi sederhana yang berbasiskan video bisa menjadi suatu gaya hidup baru yang dapat ditularkan sampai ke pelosok-pelosok negeri ini selagi memenuhi beberapa aspek, yaitu mudah, murah, dan berbasiskan handset.
Mudah memiliki pengertian, seorang pelanggan akan melihat bahwa penggunaan aplikasi video sama mudahnya seperti mengirimkan SMS. Suatu portal video sebaiknya tidak memiliki struktur menu yang terlalu rumit. Konsepnya haruslah 1 portal, 2-3 halaman saja, serta maksimum hanya 3-4 klik saja, seorang pelanggan sudah dapat mengakses aplikasi video kesukaannya.
Murah dalam pengertian tarif harus menarik, perlu diingat bahwa rata-rata pengeluaran seorang pelanggan seluler di Indonesia masih di bawah Rp 100.000. Memang fitur-fitur baru diharapkan dapat mendongkrak pendapatan operator. Namun, diharapkan operator tidak terlalu berorientasi bisnis dulu pada periode awal layanan ini diperkenalkan ke masyarakat. Selain itu, agar layanan ini juga cepat penyebarannya, harga terminal 3G yang memiliki fitur ini juga harus terjangkau oleh daya beli masyarakat luas.
Harus berbasiskan handset, bukan terminal jenis lain (SmartPhone, PDA, atau notebook). Hal ini penting mengingat masyarakat sudah terbiasa dalam berinteraksi dengan pola dan struktur menu dari kebanyakan handset.
DI samping untuk kebutuhan personal, network 3G sebenarnya dapat juga digunakan untuk mempercepat pemerataan informasi serta akses internet sampai ke pelosok-pelosok Tanah Air karena pada dasarnya network ini dapat juga dijadikan network access ke jaringan internet. Masih banyak sekolah serta kampus perguruan tinggi yang belum memadai kualitas akses internetnya. Untuk itu operator 3G juga bisa memberikan kontribusi dalam mengurangi kesenjangan digital antara sekolah dan kampus di kota-kota besar dengan yang sekolah dan kampus yang berada di daerah.
Lalu apakah manfaat lebih yang akan didapatkan oleh masyarakat maupun operator dengan digelarnya teknologi ini? Pertanyaan ini sudah seharusnya menjadi pekerjaan rumah para operator yang memiliki lisensi 3G tersebut untuk menjawabnya.
Langkah yang diambil oleh Mobile-8 sebagai operator CDMA baru, misalnya, walaupun lisensinya bukan 3G, mungkin patut mendapat perhatian. Mobile-8 secara aktif menjawab kebutuhan ini dengan melakukan kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di Tanah Air, salah satunya adalah akses gratis ke portal Dikmenjur bagi seluruh sekolah menengah kejuruan di Pulau Jawa dan akses portal gratis bagi mahasiswa Universitas Jember dalam menunjang program belajar dan mengajar di lingkungan universitas tersebut. Langkah ini juga sudah sepatutnya diikuti oleh operator lain yang memang memiliki fitur data service di dalam jaringannya.
Keberhasilan Mobile-8 dalam pembuatan berbagai prototipe aplikasi video berbasiskan handset tentunya juga merupakan angin segar bagi calon pelanggan yang ingin merasakan layanan 3G. Diharapkan Mobile-8 dapat segera memperkenalkan layanan baru sehingga bentuk layanan 3G ini dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Teknologi 3G mungkin memiliki banyak perbedaan dengan jaringan pendahulunya (1G dan 2G). Namun, jika operator yang menjalankan network ini tidak memiliki bentuk layanan 3G yang jelas, maka tidak akan banyak manfaat yang akan dirasakan oleh pelanggan maupun operator itu sendiri.
Mengambil langkah-langkah strategis dan berani di awal pengenalan layanan ini ke masyarakat merupakan aspek yang patut dipertimbangkan oleh penyedia jasa ini. Jika tidak, layanan 3G hanya akan menjadi fitur yang tidak termanfaatkan dan hanya menjadi bahan diskusi para pakar serta praktisi telekomunikasi tanpa jelas wujud dan bentuknya di tengah-tengah masyarakat.
Ichsan Ramdhansyah, Praktisi Telekomunikasi, Tinggal di Jakarta
Search :
--->
Berita Lainnya :
·
Indonesia Digital?
·
Audit Lisensi dan Frekuensi 3G
·
Kita Tidak Perlu Menunggu Teknologi 3G
·
Manfaat Teknologi 3G untuk Masyarakat Luas
·
Menjadi Cerdas
·
Dimulai dari Teknologi Militer
·
Nuansa Baru Menjadi Tren Kehidupan Digital
·
Dari Panggilan Video sampai Tata Suara Stereo
Design By KCMCopyright © 2002 Harian KOMPAS
Welcome to my blog
hy semua...........pa kabar nie????????????perkenalkan saya Nicke oktavia saya ingin anda semua menjadi sahabat saya,,,dan bisa saling memberikan kritikan dan saran dan saya harapkan kita juga bisa untuk saling berbagi suka duka
Langganan:
Komentar (Atom)
